Empatbuah resistor masing-masing dengan hambatan 2 Ī©, 3 Ī©, 4 Ī©, dan 5 Ī©, disusun seri. Rangkaian tersebut dihubungkan dengan ggl 18 volt dan hambatan dalam 1,5 ohm. Hitunglah kuat arusnya! Pembahasan: Diketahui: Empat resistor disusun seri. R1 = 2 Ī©. R2 = 3 Ī©. 23 SPMB 2006 Kode 521 Sebuah amperemeter mempunyai hambatan dalam 0,9Ī© dan batas ukur maksimum 100 mA. Agar amperemeter dapat digunakan untuk mengukur arus 1 A maka pada amperemeter perlu dipasang resistor . A. 0,1Ī© secara seri B. 0,1Ī© secara paralel C. 0,1Ī© secara seri dan paralel D. 1Ī© secara seri E. 1Ī© secara paralel 1Arus Listrik. Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah suatu rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber tegangan. Rangkaianseri RLC terdiri dari empat kemungkinan komponen, yaitu rangkaian RC seri, RL seri, LC seri, dan RLC seri. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut. a. Rangkaian RC seri. Pada rangkaian RC seri, resistor dan kapasitor dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik seperti gambar berikut. d Tugas 4 Dua induktor dihubungkan seri yang masing-masing nilainya L1 = 15 mH; L2 = 20 mH. Kedua induktor tersebut kemudian dihubungkan secara paralel dengan dua induktor yaitu L3 = 6 mH dan L4 = 14 mH yang dirangkai secara seri. Hitung induktansi total dari rangkaian induktor diagram atas ! e. Vay Nhanh Fast Money. Apa itu resistor? Resistor adalah komponen yang berfungsi mengurangi arus listrik yang mengalir atau disebut juga sebagai hambatan. Analogi dari sistem kerja resistor dan arus listrik adalah seperti aliran air pada pipa, semisal pipa memiliki hambatan yang besar maka air yang mengalir kecil sedangkan saat hambatan kecil air yang mengalir besar. Resistor sendiri adalah komponen elektronika yang sering kita jumpai dalam rangkaian, secara umum komponen resistor umumnya disusun menjadi rangkaian seri dan paralel. Lalu apa itu seri dan apa itu paralel? Rangkain seri adalah rangkaian yang komponenya tersusun secara berderet atau seperti barisan, sedangkan rangkaian paralel adalah adalah komponen yang tersusun secara berjajar. Anda ingin belajar mengenai rangkaian seri dan paralel? Yap tepat sekali jika Anda membaca artikel ini, karena artikel ini akan mengupas materi mengenai rangkaian seri, rangkaian paralel, dan contoh soal serta pembahasannya. Menghitung resistor rangkaian seri Kata seri memiliki sinonim berderet atau barisan, jadi resistor yang dirangkai seri adalah resistor yang disusun secara berderet. Pada rangkaian seri hanya mempunyai satu jalur yang dipakai untuk mengalirkan arus listrik, jadi apabila terjadi kerusakan pada salah satu jalur makan semua jalur berikutnya akan ikut terpengaruh. Resistor yang disusun seri mempunyai manfaat untuk memperbesar nilai hambatan pada suatu rangkaian. Rangkaian seri memiliki besar hambatan pengganti setara dengan jumlah nilai dari tiap hambatan yang digunakan pada sebuah rangkaian. Pada rangkaian seri tiap ujung-ujung resistornya mempunyai tegangan pengganti yang sama dengan jumlah tegangan pada semua rangkaian. Dan kuat arus pada rangkaian seri sama dengan kuat arus yang melewati masing-masing hambatan pada rangkaian. Sifat-sifat Rangkaian Seri Tiap komponen pada rangkaian aliran arus sama besarnya. Tegangan sumber sama dengan jumlah tegangan yang ada pada seluruh bagian komponen pada rangkaian. Tahanan total diperoleh dari jumlah semua tahanan pada tiap bagian rangkaian. Rumus Rangkaian Seri Untuk melakukan perhitungan pada rangkaian seri sangatlah mudah, karena tinggal melakukan penjumlahan nilai-nilai resistor saat digabungkan. Rumus resistor yang dirangkai secara seri bisa dihitung menggunakan rumus Rtotal = R1 + R2 + R3 + …….. + Rn Vsumber = V1 + V2 + V3 + …. + Vn ITotal = I1 = I2 = I3 = …. = In Rumus diatas adalah rumus yang biasa digunakan untuk menghitung resistor yang tersusun secara seri. Cara menghitung resistor yang disusun secara seri hanya dengan menjumlahkan nilai dari masing-masing resistor yang tersusun secara berderet. Cara Menghitung Resistor Paralel Cara Menghitung Resistor Paralel Rangkaian paralel adalah resistor yang tersusun secara sejajar, biasanya rangkaian paralel disusun secara bercabang. Rangkaian yang disusun secara paralel biasanya digunakan untuk mengurangi arus yang lewat. Komponen yang dibuat secara paralel akan bercabang, jika terjadi kerusakan di salah satu komponennya makan komponen lain akan tetap berjalan karena tidak terpengaruh oleh komponen lain yang rusak. Rangkaian yang disusun secara paralel memiliki tegangan yang sama pada setiap ujung resistornya, sedangkan kuat arusnya terbagi-bagi sesuai dengan nilai resistansi dari masing-masing hambatan. Sifat-sifat Rangkaian Paralel Komponen pada rangkaian memiliki aliran arus yang berbeda-beda, tergantung nilai resistor pada tiap cabangnya. Arus total sama dengan jumlah arus dari seluruh rangkaian. Tegangan pada tiap cabangnya sama dengan tegangan total atau tegangan sumber. Tahanan total diperoleh dari jumlah kebalikan dari semua resistor yang terdapat pada setiap cabang di rangkaian. Rumus Rangkaian Paralel Untuk melakukan perhitungan pada rangkaian paralel tinggal menggunakan rumus resistor yang dirangkai secara paralel sebagai berikut Vsumber = V1 = V2 = V3 = …. = Vn ITotal = I1 + I2 + I3 + …. + In Rumus diatas adalah rumus yang biasa digunakan untuk menghitung resistor yang tersusun secara paralel. Cara menghitung resistor yang disusun secara paralel adalah dengan memasukan nilai dari masing-masing resistor kedalam rumusnya. Menghitung hambatan rangkaian tentunya berbeda dari membaca nilai resistor. Untuk contoh soal akan dibahas pada sub bab berikut. Note Hal yang perlu diingat bahwa Nilai Hambatan Resistor Ohm akan bertambah jika menggunakan Rangkaian Seri Resistor sedangkan Nilai Hambatan Resistor Ohm akan berkurang jika menggunakan Rangkaian Paralel Resistor. Contoh Soal Perhitungan Resistor 1. Seorang teknisi akan membuat rangkaian yang membutuhkan nilai 4k, akan tetapi stok resistor di pasaran dengan nilai tersebut sedang kosong. Maka berapa nilai resistor pengganti 4k yang harus dipilih teknisi untuk membuatnya dalam bentuk rangkaian seri? Pembahasan Untuk memperoleh nilai 4k banyak cara yang bisa ditempuh, pertama adalah dengan menyusun empat buah resistor dengan nilai 1k seperti berikut. Rtotal = 4k R1 + R2 + R3 + R4 = 4k 1k + 1k + 1k + 1k = 4k Atau bisa juga dengan cara kedua yaitu menyusun dua buah reistor bernilai 2k. Jadi jika dua buah resistor disusun seri maka nilai resistor totalnya 2k + 2k = 4k 2. Terdapat dua buah resistor yang dirangkaian secara paralel dengan nilai masing-masing resistor adalah 220 dan 330, maka berapakah nilai dari hambatan totalnya? Pembahasan Diketahui R1 = 220 R2 = 330 Ditanya Rtotal….? Jawab Rtotal = = 132 3. Aldi mempunyai 4 buah resistor, dia berencana untuk merangkainya menjadi rangkaian seri. Masing-masing resistor milik Aldi adalah bernilai 1k, 47, 100, dan 560. Maka berapa total nilai resistor Aldi saat disusun secara seri? Pembahasan Diketahui R1 =1K = 1000 R2 = 47 R3 = 100 R4 = 560 Ditanya Rtotal….? Jawab Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4 Rtotal = 1000 + 47 + 100 + 560 = 1707 4. Suatu rangkaian mempunyai tiga buah resistor yang tersusun secara paralel, rangkaian tersebut dialiri arus sebesar 2A, maka tentukanlah besar tegangan pada tiap resistor jika masing-masing memiliki hambatan 2, 4 dan 6. Pembahasan Diketahui R1 = 2 R2 = 4 R3 = 6 Itotal = 2A Ditanya V….? Jawab Karena rangkaian ini tersusun secara paralel, maka nilai tegangan dari masing-masing resistor adalah sama, untuk menghitung tegangan menggunakan rumus V = I x Rtotal V = 2 x 1,09 = 2,18 V 5. Dua buah resistor masing-masing 10 dan 2 dirangkai secara seri kemudian dihubungkan secara paralel dengan dua buah resistor lainnya yang disusun seri. Kedua resistor tersebut masing-masing 8 dan 4. Tentukanlah nilai hambatan total atau hambatan pengganti pada rangkaian tersebut? Pembahasan Diketahui R1 = 10 R2 = 2 R3 = 8 R4 = 4A Ditanya Rtotal….? Jawab Menghitung rangkaian seri pertama, RS1 = R1 + R2 RS1 = 10 + 2 RS1 = 12 Menghitung rangkaian seri kedua RS2 = R3 + R4 RS2 = 8 + 4 RS2 = 12 Menghitung hambatan total R paralel Rtotal = = 6 Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 6. 6. Dua buah resistor dirangkai seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt. Jika nilai masing-masing resistor tersebut adalah 10 dan 2, maka tentukanlah kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut. Diketahui R1 = 10 R2 = 2 V = 12V Ditanya I….? Jawab RS1 = R1 + R2 RS1 = 10 + 2 RS1 = 12 Karena rangkaian ini terhubung dalam seri, maka nilai kuat arus yang mengalir pada seluruh rangkaian adalah sama. Untuk mencari nilai kuat arus bisa menggunakan rumus I = V/Rs I = 12/12 I = 1 A. Jadi arus yang mengalir pada rangkaian itu adalah 0,83 A. 7. Alisha mempunyai 2 buah resistor, dia berencana untuk merangkainya menjadi rangkaian seri. Masing-masing resistor milik Alisha adalah bernilai 2k dan 4k7 Maka berapa total nilai resistor Aldi saat disusun secara seri? Pembahasan Diketahui R1 = 2K = 2000 R2 = 4K7 = 4700 Ditanya Rtotal….? Jawab Rtotal = R1 + R2 Rtotal = 2000 + 4700 = 5700 8. Tiga buah resistor dengan besar hambatan masing-masing 8, 6, dan 4 dirangkai secara paralel. Tentukan besar resistansi total yang dihasilkan ketiga resistor tersebut. Diketahui R1 = 8 R2 = 6 R3 = 4 Ditanya Rtotal….? Jawab Jadi, besar hambatan pengganti pada susunan itu adalah 1,84 . Demikianlah cara mudah menghitung resistor baik untuk rangkaian seri maupun paralel. Kesimpulannya, terdapat 3 langkah dalam mencari total hambatan pada suatu rangkaian tentukan rumus sesuai rangkaian, hitung dan dapatkan hasilnya. Semoga bermanfaat. Resistor pada Rangkaian Seri Ketika dua resistor atau lebih dihubungkan satu sama lain sebagaimana tertera pada Gambar 1, rangkaiannya diesbut sebagai rangkaian seri. Pada rangkaian seri, jika sejumlah muatan Q keluar dari hambatan r1, muatan Q juga pasti masuk ke resistor kedua R2. Jika tidak, muatan akan berakumulasi pada kabel di antara kedua resistor tersebut. Jadi, muatan dengan jumlah yang sama melewati kedua resistor pada selang waktu tertentu. Oleh karena itu, untuk sebuah rangkaian seri yang terdiri atas dua resistor arusnya sama besar pada kedua resistor tersebut karena jumlah muatan yang melewati R1 pasti juga melewati R2 dalam selang waktu yang sama. Gambar 1. Rangkaian seri Beda potensial yang berlaku pada rangkaian resistor seri akan bercabang di antara resistor-resistor yang ada. Penurunan tegangan dari a ke b = dan penurunan tegangan dari b ke c = maka penurunan tegangan dari a ke c adalah V = IR1 + IR2 = I R1 + R2 1 Beda potensial pada baterai juga berlaku pada resistor berlaku pada resistor ekuivalen, Rekuivalen, pada V = IR_ekuivalen. Dimana kita telah menunjukkan bahwa resistor ekuivalennya memliki pengaruh yang sama pada rangkaian karena menghasilkan arus yang sama dalam baterai seperti pada rangkaian resistor. Jika persamaan-persamaan ini digabungkan, kita lihat bahwa mengganti dua resistor dalam rangkaian seri tersebut dengan sebuah resistor ekuivalen yang nilainya sama dengan penjumlahan dari masing masing resistor. V = IR_ekuivalen = I R1+R2 2 R_ekuivalen = R1+R2 3 Hambatan R_ekuivalen adalah ekuivalen dengan gabungan seri dari R1 + R2, dengan syarat arus rangkaian tidak berubah ketika Rekuivalen menggantikan R1 +R2. Hambatan yang ekuivalen dari tiga resistor atau lebih dalam rangkaian seri adalah R_ekuivalen = R1 + R2 + R3 + ... 4 Resistor pada Rangkaian Paralel Sekarang kita lihat dua resistor yang dihubungkan secara paralel, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Ketika muatan mencapai titik a, yang disebut sebagai sebuah percabangan, muatan tersebut terpecah menjadi tiga bagian, ada yang melewati R1, R2, dan sisanya melewati R3. Gambar 2. Rangkaian paralel Sebuah percabangan adalah suatu titik dalam sebuah rangkaian di mana arus dapat terpecah. Perpecahan ini menghasilkan arus pada masing-masing resistor yang lebih kecil daripada arus yang keluar dari baterai. Oleh karena jumlah muatan listrik itu kekal, maka arus I yang masuk titik a harus sama dengan total arus yang keluar dari arus itu di mana I1 adalah arus dalam R1, I2 adalah arus dalam R2, dan I3 adalah arus dalam R3. Oleh karena itu beda potensial pada resistor adalah sama, maka persamaan V= IR memberikan 6 Dimana R ekuivalen adalah hambatan tunggal yang ekuivalen dan akan berpengaruh sama pada rangkan ketika dua resistor dihubungkan secara paralel; artinya, hambatan ini akan dialiri arus yang sama besarnya dari baterai. Dari hasil ini, kita melihat bahwa hambatan ekuivalen dari dua resistor yang dihubungkan secara paralel adalah.. 7 Hasil pengukuran beda potensial pada resistor R1 dan R2 nilainya berbeda yang disusun secara seri menunjukkan hasil yang berbeda, namun jika diukur arus yang melewati kedua resistor maka diperoleh pengukuran yang sama. Berbeda halnya jika resistor disusun secara parallel, diperoleh hasil pengukuran yang berbeda. Arus yang melalui setiap resistor berbeda, namun pengukuran tegangan pada setiap resistor sama. Fakta ini menunjukkan bahwa jenis susunan resistor menentukan besar nilai arallel tegangan dan kuat arus listrik dalam rangkaian. Pada susunan seri, resistor berfungsi sebagai pembagi tegangan, yang berarti jika tegangan pada setiap resistor dijumlahkan maka jumlahnya sama dengan besarnya tegangan sumber. Sedangkan jika resistor disusun arallel, maka resistor berfungsi sebagai pembagi arus, yang berarti jika kuat arus listrik yang melewati setiap resistor diukur, maka akan memiliki nilai yang sama dengan arus total sebelum titik percabangan Herman & Asisten LFD 2015. Dalam rangkaian seri, arus yang melewati setiap hambatan sama dengan yang melewati hambatan yg lainnya. Penurunan potensial pada rangkaian setara dengan jumlah penurunan potensial pada rangkaian setara dengan jumlah penurunan potensial masing-masing. Hambatan ekuivalen dalam rangkaian seri selalu lebih besar daripada hambatan-hambatan individu terbesar. Hambatan ekuivalen dalam rangkaian arallel selalu lebih kecil daripada hambatan-hambatan individu terkecil. Penambahan hambatan dalam rangkaian arallel mengurangi Rek rangkaian tersebut. Penurunan potensial V pada satu resistor dalam rangkaian arallel adalah sama dengan penurunan potensial dari setiap resistor lainnya. Arus yang melewati resistor ke n adalah In = V/Rn dan jumlah arus yang memasuki rangkaian tersebut sama dengan jumlah arus pada setiap cabang Bueche 2006. Hukum Kirchhoff Hukum Kirchhoff tentang arus listrik Pada titik cabang suatu rangkaian listrik berlaku baha jumlah arus listrik sama dengan nol. I = 0 8 Perjanjian penggunaan rumus Arus listrik yang arahnya menuju titik cabang diberi tanda positif dan yang meninggalkan titik cabang diberi tanda negatif Hukum Kirchhoff tentang tegangan listrik Dari persamaan sebelumnya pernah kita peroleh bahwa Vab = I. R – ε. Dikatakan rangkaian itu adalah rangkaian tertutup atau loop, jika titik a dan b bertemu, sehingga antara titik a dan titik b tidak berbeda potensial atau Va = Vb, atau Vab = 0. Dengan kata lain, = ε Serway, 2010 Demikian artikel tentang Teori Singkat Rangkaian Seri dan Paralel Resistor, semoga bermanfaat bagi pembaca baik itu kalangan akademisi yang menggeluti bidang ilmu fisika ataupun kalangan masyarakat umum untuk menambah wawasan akan bidang ilmu lain. Sumber Pustaka Bueche J Frederick. 2006. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh. Jakarta Erlangga. Herman & Asisten LFD. 2015. Penuntun Fisika Dasar 2. Laboratorium Fisika Unit Praktikum Fisika Dasar Makassar. Serway, Raymond A. dan John W. Jewett. 2010. Fisika—untuk Sains dan Teknik Buku 2 Edisi 6. Jakarta Salemba Teknika. Dalam teknik listrik dan elektronika sangat penting untuk mengetahui perbedaan rangkaian seri dan paralel. Rangkaian seri dan paralel adalah dua bentuk paling dasar dari rangkaian listrik dan yang lainnya adalah rangkaian seri-paralel, yang merupakan kombinasi keduanya, dapat dipahami dengan menerapkan aturan yang sama. Memahami konfigurasi rangkaian ini akan membantu Kamu dalam menganalisis rangkaian dan dengan bantuan beberapa aturan dasar, Kamu dapat dengan mudah menghitung arus dan tegangan setiap komponen. Sebelum membahas perbedaannya, pertama-tama kita akan membahas hal – hal mendasar mengenai rangkaian seri dan paralel terlebih dahulu. Apa itu Rangkaian Seri? Suatu rangkaian dikatakan rangkaian seri jika komponen-komponennya dihubungkan dalam konfigurasi seri atau formasi berjenjang dalam satu jalur. Rangkaian seri membentuk jalur yang hanya memiliki satu loop, oleh karena itu, arus yang mengalir melalui komponen adalah sama dan tegangan terbagi tergantung pada resistansi masing-masing komponen. Ciri – ciri dari rangkaian seri adalah Jika suatu rangkaian terdiri dari lebih dari satu komponen dan jika semuanya terhubung ujung ke ujung sehingga arus yang sama mengalir melalui semuanya, maka rangkaian tersebut dikenal sebagai Rangkaian Seri. Jika kita mengambil komponen listrik yang paling sederhana yaitu Resistor sebagai contoh, maka rangkaian dibawah ini menunjukkan empat resistor yang dihubungkan secara Seri dengan sumber tegangan. Hanya ada satu jalur untuk arus mengalir dalam rangkaian seri. Seperti yang dapat Kita lihat pada contoh rangkaian seri di atas bahwa komponen mengalir dalam satu baris, sehingga arus yang sama akan mengalir melalui semua resistor dari jalur seri. Sementara perbedaan potensial yang berbeda ada pada resistor dari rangkaian tersebut. Dapat dipahami dengan cara bahwa jika arus yang sama mengalir di antara semua resistor, maka penurunan pada setiap resistor akan tergantung pada resistansi yang diberikan oleh masing-masing resistor dalam rangkaian. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa, dalam rangkaian seri karena adanya jalur tunggal, arus yang sama mengalir melalui semua komponen. Sehingga menimbulkan adanya perbedaan potensial tegangan yang berbeda pada setiap komponen. Apa itu Rangkaian Paralel? Dalam rangkaian seri, hanya ada satu jalur untuk arus mengalir. Komponen disusun sedemikian rupa sehingga kepala masing-masing komponen dihubungkan bersama dengan titik yang sama. Sedangkan ekor-ekornya dihubungkan satu sama lain dengan titik yang sama. Dengan demikian membentuk beberapa cabang paralel di sirkuit. Gambar di bawah ini menunjukkan koneksi paralel dari 4 resistor dalam suatu rangkaian Seperti yang kita lihat pada contoh rangkaian paralel di atas bahwa rangkaian paralel memiliki 4 cabang dan arus yang berbeda mengalir melalui setiap cabang. Tetapi karena cabang-cabang itu berbagi titik yang sama, maka potensial yang sama ada di dua titik di kedua ujung potensial baterai. Hal ini juga dapat dipahami dengan cara bahwa jika perbedaan potensial yang sama ada di setiap resistor dari rangkaian. Maka arus aktual yang mengalir melalui setiap cabang secara otomatis akan tergantung pada hambatan yang ditawarkan oleh masing-masing resistor dalam rangkaian. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa karena adanya beberapa cabang di sirkuit, arus keseluruhan dari suplai akan dibagi menjadi beberapa cabang, karena tegangan yang melintasi titik adalah sama. Tabel Perbedaan Rangkaian Seri Dan Paralel Tabel dibawah ini menunjukkan perbandingan dan ciri-ciri rangkaian seri dan paralel. Rangkaian SeriRangkaian Paralel Dalam rangkaian seri, arus yang sama mengalir melalui semua rangkaian paralel, arus dapat memiliki lebih dari satu jalur. Semua komponen terhubung secara end-to-end dengan hanya satu titik common antara satu ujung dari semua komponen secara paralel terhubung ke titik yang sama dan ujung lainnya ke titik common lainnya. Jadi, rangkaian paralel memiliki dua titik yang sama. Tegangan di seluruh komponen tidak sama dan tergantung pada resistansi di semua komponen dalam rangkaian paralel adalah sama dan sama dengan tegangan suplai. Jika salah satu komponen rusak dalam rangkaian seri, maka seluruh rangkaian berhenti berfungsi karena hanya ada satu jalur jika salah satu cabang paralel rusak, cabang lainnya tetap bekerja secara normal. Arus sama di semua komponen dan jumlah tegangan individu sama dengan tegangan sama di semua komponen secara paralel dan jumlah arus individu sama dengan arus total dalam rangkaian. Jika kita memiliki empat resistor yang dihubungkan secara seri, maka resistansi ekivalen adalah jumlah dari resistansi individu R = R1 + R2 + R3 + R4.Jika kita menghubungkan empat resistor secara paralel, maka kebalikan dari resistansi ekivalen sama dengan jumlah kebalikan dari resistansi individu 1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4 Kesimpulan Rangkaian Seri dan Paralel adalah dua bentuk dasar rangkaian listrik. Pemahaman yang jelas tentang kedua sirkuit ini akan membantu Kamu menganalisisa sirkuit kompleks apa pun dengan sangat mudah. Jadi, dari pembahasan ini, kita dapat mengatakan bahwa, pada rangkaian seri, arus yang mengalir tetap sama di setiap bagian rangkaian. Sedangkan pada rangkaian paralel, tegangan pada dua titik ujung cabang sama dengan tegangan yang disuplai. Temukan berbagai informasi dan contoh rangkaian seri dan paralel lainnya di www. Pelajari materi lainnya Perbedaan Rangkaian Terbuka Dan Tertutup Pipin Prihatin Whether you think you can or you think you can’t, you’re right.

empat resistor dihubungkan secara seri